Mendidik

MACAM-MACAM RUH DAN KONDISINYA

Macam-macam ruh dan kondisinya





Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati hal ini sangat jelas firman Allah SWT :

كُلّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ


“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian”. (Surat Ali `Imran: 185).

Kata  "mati" atau "kematian" tidak akan dikatakan kecuali apabila ruh telah berpisah dari jasad, namun kali ini kami akan berbagi  sedikit tentang kondisi pencabutan ruh. Di dalam Hasyiah Ianatuttalibin syeh sayyid Abu Bakar syata menyebutkan pada permasalahan shalat jenazah, segala arwah itu dapat dibagi kepada lima macam:

1,Ruh para ambiya
2.Ruh para syhada (orang-orang syahid)
3.Ruh orang-orang ta'at
4.Ruh orang-orang bermaksiat dari orang beriman
5.Ruh segala orang kafir.

Setiap kelima pembagian tersebut memiliki berbagai macam keberagamannya saat dicabut oleh Allah SWT melalui malaikat izrailnya.
Adapun ruh para ambiya keluar dari jasadnya dengan bentuk seperti  jasad disertai dengan bau miski dan kafur ( wangian yang sangat harum) ruh tersebut menuju surganya Allah memakan makanan lezat dan kenikmatan lainnya, di waktu malamnya ruh para ambiya ini menetap pada tempat yang dipenuhi lampu-lampu hias yang indah dan anggun.
 Adapun ruh para syuhada apabila keluar dari jasadnya maka Allah jadikan ruh mereka menetap diatas satu burung yang hijau yang membawa ruh-ruh tersebut mengelilingi sungai-sungai di surga Allah SWT, memakan dan minum dengan penuh kenikmatan, diwaktu malam meraka menetap disuatu tempat yang indah bola lampunya bergantungan terbuat dari emas.
Selanjutnya  ruh orang-orang ta'at dari kalangan mu'min akan Allah pertempatkan dalam kebun surganya para ruh tersebut tidak makan dan tidak bernikmat-nikmat melainkan hanya melihatnya saja, namun seperti kita ketahui melihat nikmatnya saja itu sudah merupakan nikmat terbesar bagi kita, semoga Allah memberi kebaikan kepada semua kita saat pencabutan ruh nantinya.
Keempat adalah ruh orang yang maksiat kepada Allah dari kalangan orang mukmin ruh meraka akan Allah tempatkan diantara langit dan bumi layaknya seperti kapas yang  berterbangan. Semoga Allah menjauhkan kita semua dari bahagian ini, Amin.
kelima, ruh orang-orang kafir akan ditempatkan diatas burung yang hitam dan berada dalam satu penjara di bawah bumi yang ketujuh badannya melengket dengan bumi dan mereka akan merasakan kesakitan yang luar biasa, sehingga hal ini bisa dirasakan oleh jasadnya dialam kubur sana.

Referensi : Hasyiah I'anatuttalibin Juz 2 Hal 107 Cet, Haramain

(واعلم) أن الأرواح على خمسة أقسام: أرواح الأنبياء، وأرواح الشهداء، وأرواح المطيعين، وأرواح العصاة من المؤمنين، وأرواح الكفار.

فأما أرواح الأنبياء: فتخرج عن أجسادها، وتصير على صورتها مثل المسك والكافور، وتكون في الجنة، تأكل، وتتنعم، وتأوي بالليل إلى قناديل معلقة تحت العرش.

وأرواح الشهداء: إذا خرجت من أجسادها فإن الله يجعلها في أجواف طيور خضر تدور بها في أنهار الجنة، وتأكل من ثمارها، وتشرب من مائها، وتأوي إلى قناديل من ذهب معلقة في ظل العرش، هكذا قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -.

وأما أرواح المطيعين من المؤمنين: فهي في رياض الجنة، لا تأكل ولا تتنعم، لكن تنظر في الجنة فقط.

وأما أرواح العصاة من المؤمنين: فبين السماء والأرض في الهواء.

وأما أرواح الكفار: فهي في أجواف طيور سود في سجين، وسجين تحت الأرض السابعة، وهي متصلة بأجسادها، فتعذب أرواحها، فيتألم بذلك الجسد.

كالشمس: في السماء الرابعة، ونورها في الأرض، كما أن أرواح المؤمنين في عليين، متنعمة ونورها متصل بالجثة.



Hukum memberikan sedekah kepada pengemis

Hukum memberikan sedekah kepada pengemis





Deskripsi masalah:

Tak bisa dipungkiri bahwa pengemis sudah menjadi pemandangan umum yang menghiasi negeri ini. Dengan alasan ekonomi dan keadaan yang mendesak membuat mereka tak ada pilihan lain untuk hidup selain daripada mengemis. Mereka biasanya mangkal ditempat-tempat yang sering dilalui orang banyak seperti persimpangan kota, SPBU, dipinggir jalan dan tempat-tempat lain yang mereka anggap sangat tepat sebagai ladang untuk meminta-minta. Apalagi selama bulan puasa dan mendekati lebaran banyak para pengemis musiman menjamur disetiap sudut ibukota.

Pertanyaan:

Terlepas dari bagaimana latar belakang kehidupan mereka sehingga kemudian menjadi pengemis, bagaimanakah hukum memberikan uang kepada pengemis tersebut?

Jawaban:

Pada dasarnya, sunat memberikan sedekah kepada setiap orang. Namun, jika kita punya praduga yang kuat bahwa uang tersebut akan dipergunakan pada kemaksiatan maka hukum memberikannya adalah haram.


Referensi:

Tuhfatul muhtaj 6 : 340 cet. Darl fikr

والأصل في جوازها بل ندبها بسائر أنواعها الآتية قبل الإجماع الكتاب، والسنة وورد «تهادوا تحابوا» أي: بالتشديد من المحبة وقيل بالتخفيف من المحاباة وصح «تهادوا فإن الهدية تذهب بالضغائن» وفي رواية «فإن الهدية تذهب وحر الصدر» وهو بفتح المهملتين ما فيه من نحو حقد وغيظ نعم يستثنى من ذلك أرباب الولايات والعمال فإنه يحرم عليهم قبول الهبة والهدية بتفصيله الآتي في القضاء وقد بسطت ذلك في تأليف حافل ويحرم الإهداء 
لمن يظن فيه صرفها في معصية 

Hasyiyah Syarwani ‘ala Tuhfatil muhtaj 6 : 340 cet. Darl fikr

(قوله: والسنة) كخبر الصحيحين «لا تحقرن جارة لجارتها ولو فرسن شاة» أي ظلفها شرح منهج ومغني قال البجيرمي قوله لا تحقرن بابه ضرب مختار أي: لا تستصغرن هدية لجارتها ع ش


Kasih sayang ibu lebih besar daripada ayah

ROKOK ROTAMA

<a href="https://www.gardukita.com/reff/Ahmadsobari"><img src="https://www.gardukita.com/img/banner/160x600.gif...